Gubernur Mahyeldi Imbau Pembebasan Lahan Disegerakan, Kementerian PU Siapkan Ratusan Miliar untuk Kerusakan di Aie Dingin
Written by Harun AR on May 4, 2025
Solok, SippSumbar– Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, mengajak seluruh pihak terkait untuk mendukung dan mempercepat proses pembebasan lahan di kawasan Aie Dingin, Kabupaten Solok. Imbauan ini disampaikan saat mendampingi Menteri Pekerjaan Umum (PU) RI, Dody Hanggodo, meninjau langsung kerusakan jalan lintas dan jembatan sementara penghubung Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan pada Sabtu (03/05/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Menteri PU menegaskan keseriusan pemerintah pusat dalam menangani jalur vital penghubung Sumbar dan Jambi itu dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp296,5 miliar.
“Kami sudah siapkan anggaran Rp296,5 miliar untuk penanganan kawasan ini. Tapi tentu harus ada percepatan, termasuk dalam pembebasan lahan. Kami juga pertimbangkan membuka trase (jalur baru) agar lebih aman dan tidak mematikan aktivitas ekonomi masyarakat, terutama yang menggantungkan hidup di sektor tambang,” ujar Menteri Dody.
Gubernur Mahyeldi pun meminta agar pembebasan lahan dapat diselesaikan dalam waktu 15 hari, serta meminta dukungan penuh dari tokoh masyarakat, ninik mamak, camat, hingga wali nagari.
“Menteri tadi memberi waktu 4 bulan, tapi saya tantang masyarakat agar bisa lebih cepat. Kalau lahan clear dalam 15 hari, kita bisa langsung tancap gas ke tahap selanjutnya,” tegas Mahyeldi dengan penuh semangat.
Turut hadir dalam peninjauan tersebut Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy; Anggota DPR RI Andre Rosiade dan Zigo Rolanda, Bupati Solok Jon Firman Pandu, serta para pejabat terkait dari pusat hingga tingkat nagari.
Ruas jalan Lubuk Selasih–Surian sepanjang 62,54 kilometer, yang berstatus jalan nasional, mengalami kerusakan parah terutama di kawasan Aie Dingin (KM 69+000 hingga KM 87+000). Kerusakan meliputi 18 km jalan rusak, badan jalan putus di KM 76+900, 21 titik longsor, serta jembatan sementara Aie Dingin sepanjang 45,8 meter. Rencananya, pembangunan jembatan permanen dan penanganan longsor akan dimulai Mei 2025, bersamaan dengan pengerjaan tiga titik rawan longsor sepanjang 97,85 meter.
Anggota DPR RI asal Sumbar, Andre Rosiade, menambahkan bahwa trase baru akan dibuka di sisi jembatan sementara. Ia memastikan DPR akan mengawal proyek ini agar tidak terjadi keterlambatan dan menekankan pentingnya dukungan masyarakat dalam pembebasan lahan.
Bupati Solok, Jon Firman Pandu, menyampaikan bahwa proyek ini adalah bukti komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam membangun daerah, serta mengajak masyarakat untuk bersabar dan mengedepankan gotong royong. (*)