Current track

Title

Artist

Background

Radio Tidak Mati, Ia Berevolusi: Kisah Sukses SIPP FM Padang

Written by on September 19, 2025

Oleh: Harun Al Rasyid

Di sebuah ruang lepas di lantai dua, beberapa furnitur tertata apik. Di sudut-sudut ruangan, sederetan trofi, piagam, dan hiasan terpasang rapi. Sebuah prasasti berlogo Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), bernomor anggota 188-V/1979, yang ditandatangani oleh Ny. H. Siti Hardianti Rukmana, terpajang di sana. Tak jauh dari situ, sebuah plakat klasik bertuliskan ‘Kemitraan Indonesia-Australia’ menambah kuat kesan warisan masa lalu. Dipadukan dengan sentuhan modern, seluruh ruangan menggambarkan eksistensi yang tak tergerus waktu.

Di tengah suasana semi-klasik itu, energi muda terasa mengalir deras. Beberapa Gen Z sibuk di depan layar PC, meramu konten kreatif: menyunting foto dan video, menulis narasi, hingga merancang grafis, sesekali diiringi desisan mesin printer. Tak jauh dari sana, di studio siaran yang sederhana, sebuah dialog hangat tentang sosial budaya sedang berlangsung. Dipandu oleh seorang penyiar milenial. Proses siaran ini direkam oleh anak muda lainnya, yang didampingi oleh mahasiswa magang dari sebuah kampus negeri.


Inilah suasana yang akrab kita temukan saat berkunjung ke Radio SIPP FM Padang, di kawasan Air Dingin, Koto Tangah. Sebuah radio legendaris yang namanya tak asing lagi bagi masyarakat kota ini, khususnya para pecinta siaran radio.

Meskipun sudah berusia cukup tua, SIPP FM masih mampu mempertahankan eksistensinya. Dulu, radio adalah primadona, sumber informasi, hiburan, dan teman setia bagi semua kalangan. Namun, seiring waktu, perannya perlahan tergeser oleh televisi, dan kini, gempuran media sosial semakin membuat radio tertekan. Dengan kemudahan akses informasi melalui gawai, banyak pengelola radio menjerit karena para pengiklan beralih ke platform digital. Tak sedikit stasiun radio yang akhirnya “mati suri”, bahkan harus gulung tikar.

Di tengah gempuran media digital yang bisa diakses tanpa batas, Direktur Radio SIPP FM, Maryam, M.Kom., sadar akan tantangan ini.

“Kita sadari, sekarang umumnya orang sudah meninggalkan radio,” ujar Maryam.

“Jadi, penikmat radio itu adalah orang yang memang benar-benar ingin mendengar karena sebuah keperluan, atau orang yang tidak sengaja mendengarnya,” sambungnya.

Keputusan Berani di Tengah Badai
Sebagai salah satu radio tertua dan terdepan di Sumatera Barat sejak era 80-an, SIPP FM turut merasakan segala dinamika tersebut. Radio ini lahir sebagai radio anak muda, lalu kemudian bertransformasi menjadi radio dengan segmentasi perempuan.

Pertengahan Juli 2016, sebuah keputusan besar diambil di bawah manajemen baru, yakni mengubah segmentasi program dari umum menjadi religi. Perubahan ini bukan tanpa risiko. SIPP FM harus mencari pendengar baru dan meyakinkan masyarakat bahwa radio masih ada.

Iklan, yang selama ini menjadi sumber utama kehidupan radio, mengalami penurunan tajam. Terlebih, pandemi COVID-19 semakin menekan industri ini, memaksa banyak pengiklan menghemat anggaran. Ditambah lagi, perubahan kecenderungan pasar yang beralih ke platform digital yang instan dan lebih lengkap.

“Saat itu, kami merasa berada di persimpangan, antara ketidakpastian dan keyakinan,” kenang Manajer Operasional Harian SIPP FM, Suci Pujiani, yang juga merupakan penyiar senior.

“Mencari pendengar baru di tengah menurunnya peminat radio, mengejar dan meyakinkan pengiklan yang mulai beralih ke media digital, ditambah menurunnya ekonomi saat pandemi. Rasanya seperti berlari di atas treadmill yang terus bergerak cepat,” katanya lagi.

SIPP Sumbar; Metamorfosis Digital dan Kreatif

Manajemen menyadari bahwa kunci keberlangsungan media adalah inovasi dan adaptasi. Tidak cukup hanya bertahan, tetapi juga berkembang.

“Untuk survive, kami harus bermetamorfosis,” sambung Maryam.

“Bukan hanya sekadar radio, tapi mengaktifkan semua lini, khususnya di media sosial. Memang dibutuhkan strategi kreatif yang luar biasa agar radio ini bisa survive. Karena untuk bertahan, sumber utamanya adalah klien, dan kami harus bisa bermetamorfosis untuk tetap relevan bagi mereka.”

Sebagai perusahaan media, SIPP FM mengikuti kecenderungan pasar dengan hadir di semua kanal digital, mulai dari situs web hingga media sosial. Pada awal tahun 2025 lalu, SIPP FM meluncurkan brand baru “SIPP Sumbar”, dengan tiga platform: SIPP Radio, SIPP News, dan SIPP Creative Lab. Media ini melebarkan sayapnya ke ranah digital, kreatif, dan event organizer.

Radio sebagai Pusat Pengembangan Diri

Memahami bahwa hari ini adalah eranya Gen Z dan Alpha, SIPP FM (untuk seterusnya kita sebut SIPP Sumbar, sesua brand barunya) memberikan ruang bagi generasi muda untuk terlibat dan menyalurkan kreativitasnya.

“Sebagai Gen Z, saya merasakan banyak pengalaman baru yang didapatkan setelah bergabung di SIPP. Terutama setelah SIPP Sumbar bertransformasi, mulai mengembangkan sayapnya di dunia kreatif dan digital,” aku Kholilah, yang kini menjadi bagian dari SIPP Creative Lab.

Baru-baru ini, SIPP Sumbar menggelar sebuah event bernama Sipp Got Talent, yang melibatkan anak muda dan pelajar se-Sumatera Barat. Ajang ini disambut dengan antusias.

“Sipp Got Talent itu bukan hanya tentang mencari bakat. Kami mengadakan workshop tentang public speaking, menjadi content creator, dan menciptakan personal branding. Kami menghadirkan penyiar kami yang terpilih sebagai penyiar terbaik Sumatera Barat dan juga konten kreator ternama di Padang,” jelas Maryam.

Antusiasme peserta luar biasa, dihadiri siswa, mahasiswa, bahkan guru-guru pendamping.

Selama lima tahun terakhir, SIPP FM juga menjadi tempat pelatihan media bagi beberapa sekolah dan kampus di Kota Padang melalui program magang.

Jati Diri sebagai “Radio Dakwah”

Dengan tagline “Inspirasi Keluarga Anda”, SIPP FM mengukuhkan posisinya sebagai radio penyiaran sekaligus penyuluh. Sebanyak 70% program siarannya berfokus pada muatan keislaman, sisanya diisi dengan konten sosial budaya dan pendidikan yang berlandaskan filosofi Minangkabau: Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Program ini diisi oleh narasumber kompeten, baik di tingkat lokal maupun tokoh nasional.

Dedikasi SIPP FM dalam membina keluarga sebagai basis masyarakat tidak sia-sia. Pengakuan datang dalam bentuk Penghargaan Tahunan KPID Sumbar Award sebagai Radio Anak Terbaik berkat program andalannya: Taman Kita.

Kini, SIPP FM tidak sekadar gelombang radio, tapi telah menjelma sebagai mercusuar inspirasi bagi keluarga Indonesia. Ia berhasil bertransformasi menjadi sebuah brand baru SIPP Sumbar, yang menaungi tiga bidang utama: SIPP Radio, SIPP News, dan SIPP Creative Lab. Ini membuktikan bahwa radio tidak mati; ia hanya berevolusi.

Dengan terus berinovasi dan setia pada nilai-nilai yang diusung, SIPP FM berhasil mengukuhkan diri sebagai referensi yang tak lekang oleh waktu, menjadi bukti nyata bahwa keberlanjutan sebuah media terletak pada kemampuannya untuk beradaptasi, berkreasi, dan tetap relevan bagi audiensnya.

Jadi, ketika Anda menuruni tangga dan kembali ke kendaraan, putarlah frekuensi 105.8 FM, atau kunjungi portal sippsumbar.com. Anda bukan hanya mendengarkan siaran, tapi juga menjadi bagian dari sebuah kisah inspiratif yang tak lekang oleh waktu. (*)

Tagged as

Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *



Current track

Title

Artist

Background