Kolaborasi Strategis TJSLBU, Gubernur Mahyeldi Ajak Pengusaha Rantau Bangun Sumbar
Written by Harun AR on September 24, 2025
PADANG, SippSumbar.com– Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, membuka Rapat Kerja Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha (TJSL BU) Sumatera Barat masa bakti 2024-2029 di Auditorium Gubernuran, Selasa (23/9/2025). Mengusung tema “Kolaborasi Strategis TJSLBU Untuk Pembangunan Berkelanjutan Provinsi Sumatera Barat”, kegiatan ini bertujuan untuk menyinkronkan program TJSL Badan Usaha dengan kebutuhan pembangunan dan kesejahteraan sosial masyarakat Sumbar.
Dalam arahannya, Gubernur Mahyeldi menekankan bahwa program TJSL BU merupakan sumber alternatif yang penting untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesejahteraan hidup masyarakat. Ia berpesan agar program TJSL memiliki nilai strategis yang tersinkronisasi dengan program pemerintah, serta disalurkan secara efektif, terarah, dan tepat sasaran—tepat jumlah dan tepat penerimanya.
Gubernur juga menyoroti potensi besar Sumbar, merujuk pada data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menunjukkan nilai transaksi saham investor ber-KTP Sumbar diperkirakan mencapai Rp 12 triliun. Angka ini, menurutnya, menunjukkan potensi yang sangat besar untuk membangun Sumbar.
“Potensi untuk membangun Sumbar sangat besar, hal seperti ini yang harus kita sikapi bagaimana cara kita bisa menarik para investor itu ke daerah untuk kelola daerah kita,” ujar Gubernur.
Untuk memanfaatkan potensi ini, Gubernur Mahyeldi mengajak para pengusaha Minang yang berada di rantau untuk ikut berpartisipasi. Ia menilai ikatan emosional perantau dengan kampung halaman adalah kekuatan yang harus dimanfaatkan.
“Ini yang harus bisa manfaatkan melalui Niniak Mamak, tokoh adat dan para pemimpin daerah agar bisa menanamkan modalnya untuk pembangunan daerahnya,” tegasnya.
Selain itu, Gubernur juga menyampaikan upaya Pemprov Sumbar menangani 11 ribu hektar kebun kelapa sawit tak berizin dengan meminta PT Agrinas Palma Nusantara untuk mengelolanya. Kebijakan alih fungsi lahan ke BUMN ini diharapkan dapat meningkatkan produksi sawit, baik melalui Usaha Milik Daerah maupun Koperasi, demi memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat Sumbar.
Gubernur berharap Rapat Kerja ini dapat meningkatkan komitmen agar program perusahaan bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat di bidang Kesejahteraan Sosial.
“Dalam menjalankan program TJSL BU tidak boleh berjalan sendiri-sendiri dan harus saling berkoordinasi,” tutupnya.
Komitmen TJSLBU Sumbar
Sementara itu, Ketua TJSL BU Sumbar, Gusti Chandra, menyatakan bahwa forum ini merupakan wujud nyata semangat kebersamaan dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat. Ia menegaskan TJSL BU memiliki kesempatan strategis untuk menyusun program yang lebih terarah, konkrit, dan berdampak nyata.
“TJSL BU Sumbar telah memprogramkan jangka pendek yang mampu memberikan solusi cepat terhadap kebutuhan mendesak masyarakat, seperti pengentasan masyarakat miskin ekstrim,” jelas Gusti.
Untuk program jangka panjang, forum ini akan memperkuat daya saing daerah, berkolaborasi dengan Pemda mendukung pembangunan berkelanjutan, serta menciptakan manfaat bersama. Gusti Chandra berharap Rapat Kerja ini menjadi momentum strategis untuk menyamakan persepsi, mengevaluasi capaian, dan merumuskan langkah-langkah konkret demi mewujudkan Sumbar yang inklusif dan berkelanjutan.
Rapat kerja ini dihadiri oleh Kepala DPMPTSP Sumbar Luhur Budianda, SY, M.Si, Kepala Dinas Sosial Sumbar Syaifullah, S.Pd, MM, Sekretaris TJSLBU Sumbar Tasman, serta Pengurus dan Anggota TJSLBU Sumbar. (*)