Refleksi Milad PKS; Pengalaman Dakwah 23 Tahun

Oleh: Ulyadi

Kita bersyukur kepada Allah karena telah menjadi bagian dari barisan dakwah. Dalam refleksi 23 tahun ini, kita sudah mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Banyak sekali yang telah kita pelajari dalam kurun waktu lebih dari dua dekade.

Ilmu saja tidak cukup. Selain ilmu diperlukan pengalaman dalam bekerja dan beramal. Ulama mengatakan bahwa sedikit ilmu dengan banyak pengalaman lebih baik dari banyak ilmu namun minim pengalaman.

Pengalaman adalah kelebihan Nabi Khaidir yang diminta oleh Nabi Musa.

Allah Ta’ala berfirman:

Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?”

Dia menjawab, “Sungguh, engkau tidak akan sanggup sabar bersamaku.
Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?”

Kata pengetahuan dalam ayat ini diungkapkan oleh Nabi Khidir dengan sebutan “khubra”. Imam Qurthubi mengatakan bahwa makna khubra adalah pengetahuan yang mendalam dan didasarkan pada praktik dan pengalaman.

Untuk mendapatkan ilmu dari pengalaman ini, Nabi Khidhir menjelaskan rahasianya, yaitu sabar.
Pengalaman ini tidak bisa didapat hanya melalui buku bacaan atau pengajian-pengajian. Tapi didapatkan dari kesabaran kita menghadapi tantangan dan realita di lapangan.

Jangan pernah kita meremehkan peran kita dalam dakwah walau pun kecil, karena itu bagian dari kontribusi dan pengalaman dakwah kita. Mungkin kita hanya share informasi atau menjadi panitia. Tapi itu adalah bagian dari yang terpisahkan dari perjalanan dakwah kita. Allah pasti mencatat dan membalasnya.

Kita pernah berpengalaman menjadi pembina, pembimbing, dan menjadi aktivis di tengah masyarakat. Kita pernah berpengalaman membina pribadi, keluarga, masyarakat, dan ikut serta dalam pemerintahan. Kita pernah berpengalaman sebagai oposisi dan dalam koalisi.

Pengalaman ini, insyaallah, melengkapi sedikit ilmu yang kita miliki dan menjadi rambu-rambu dalam bersikap dan mengambil kebijakan. Masing-masing kita memiliki pengalaman yang berbeda-beda. Namun yang lebih penting dari pengalaman pribadi adalah pengalaman kita berjamaah dan bersama-sama.

Pengalaman komunikasi dalam organisasi, konsolidasi, koordinasi, dan mobilisasi; pengalaman kita menyikapi perbedaan dan berkomunikasi dengan orang yang berbeda pikiran dan pilihan.

Kumpulan pengalaman ini menjadi modal penting untuk melanjutkan dakwah dan mewujudkan cita-cita di masa mendatang. Perbanyak ilmu; perbanyak amal; perbanyak peran dakwah agar bertambah modal dan bertambah hasil.