Perangi Premanisme, Mulyadi Muslim: Kita Butuh Padang yang Nyaman dan Ramai Wisata
Written by Harun AR on May 21, 2025
PADANG SippSumbar.com– Fenomena pemalakan yang terus merajalela, terutama di jantung wisata dan ruang publik Kota Padang, memicu keprihatinan mendalam dari Anggota DPRD Kota Padang Fraksi PKS, Mulyadi Muslim, Lc., MA. Politisi yang akrab disapa Ustadz Mulyadi ini tak menutupi kekecewaannya atas penanganan premanisme yang dinilainya “berlarut-larut” dan belum tuntas.
“Sebenarnya kita sebagai wakil rakyat sudah sejak lama memprihatinkan ini terjadi dan berlarut-larut,” tegas Mulyadi Muslim saat menjadi narasumber di salah satu stasiun televisi lokal.
Ia memaparkan bahwa premanisme bukanlah masalah tunggal, melainkan sebuah gunung es yang didorong oleh berbagai pemicu kompleks.
“Banyak faktor pemicunya, Faktor kemiskinan, faktor sosial karena ada ketimpangan, serta ketimpangan psikologis karena frustasi,” ujarnya.
Mulyadi mengapresiasi upaya aparat dalam pembinaan dan penindakan, namun kekhawatiran besar tetap menyelimuti.
“Saya khawatir, mohon maaf, jangan sampai muter-muter kayak sarung, dilakukan pembinaan atau penangkapan, lalu dilepaskan lagi,” kritik Mulyadi, menyuarakan keresahan publik akan solusi yang bersifat sementara.
Rasa Aman Terancam, Ibadah Pun Terhambat
Kehadiran aparat keamanan sangat dinantikan. Jika rasa aman tak juga terwujud, kepercayaan masyarakat pada pemerintah bisa luntur.
“Kita sangat berharap kepada aparat kepolisian dan kawan-kawan dari keamanan agar betul-betul hadir di tengah masyarakat, sehingga rasa aman itu benar-benar dirasakan,” tegasnya.
Bahkan, dampak premanisme ini menjangkau ranah spiritual. Mulyadi mengungkap bahwa di bulan Ramadan, masih ada warga yang enggan ke masjid atau mushola karena dihantui rasa takut. Ini bukan hanya menghambat ibadah, tetapi juga mengancam denyut ekonomi masyarakat.
Ajak Bersatu Urai “Api dalam Sekam”
Mulyadi Muslim menyerukan agar seluruh elemen, mulai dari kepolisian, TNI, hingga pemerintah daerah, duduk bersama.
“Kita sangat berharap kawan-kawan dari Polresta, dari TNI, mari kita duduk bersama bagaimana menyelesaikan ‘gunung es’ atau ‘api dalam sekam’ ini, untuk kita urai dari hulu ke hilir,” ajaknya.
Ia menutup pernyataannya dengan penekanan bahwa premanisme tak bisa diselesaikan dengan pendekatan parsial. Regulasi yang kuat dan peran seluruh pihak adalah kunci untuk menciptakan Padang yang nyaman dan aman.
“Kalau masih ada regulasi yang dianggap lemah, mari kita perbaiki bersama-sama. Kenapa? Karena, kita ingin Padang ini nyaman, aman, sehingga ekonomi bergerak investasi berjalan objek wisata ramai dan insya Allah itu juga akan bermanfaat kembali kepada masyarakat kota Padang, bukan kepada tertentu yang memanfaatkan situasi,” pungkas Ustadz Mulyadi Muslim. (mc)