35 Tahun Menanti, Pokir Buya Mulyadi Jadi Solusi
Written by Harun AR on October 19, 2025
PADANG SippSumbar.com– Penantian panjang warga RT 03 RW 13 Kelurahan Bungo Pasang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang akhirnya berakhir. Setelah lebih dari 35 tahun menunggu, jalan utama di lingkungan mereka kini telah dibeton berkat Pokok Pikiran (Pokir) dan perjuangan Anggota DPRD Kota Padang Fraksi PKS, Buya H. Mulyadi Muslim, Lc., MA., Datuak Said Marajo Nan Putiah.
Pembangunan jalan ini menjadi bukti nyata hadirnya wakil rakyat yang tidak hanya mendengar aspirasi, tetapi juga memperjuangkannya hingga terwujud. Hubungan silaturahmi dan semangat badunsanak antara Buya Mulyadi dan warga Bungo Pasang telah terjalin jauh sebelum pembangunan ini terlaksana.
“Silaturahim kita hari ini dibangun atas rasa kekeluargaan dan badunsanak yang sudah lama terjalin. Saat Pemilu 2024 lalu, bapak ibu sudah membantu saya dengan datang ke TPS dan menetapkan pilihan. Alhamdulillah, dengan izin Allah saya memperoleh 3.675 suara, sebagian di antaranya berasal dari Bungo Pasang ini,” ujar Buya Mulyadi dalam kunjungannya, Jumat (18/10).
Buya menegaskan bahwa pembangunan tersebut merupakan bentuk tanggung jawabnya untuk menunaikan amanah rakyat.
“Kewajiban saya sebagai wakil bapak ibu adalah memperjuangkan aspirasi masyarakat. Salah satunya terwujud melalui betonisasi jalan ini. Setelah 35 tahun penantian, Alhamdulillah kini jalan ini bisa kita nikmati bersama. Mari kita jaga dan rawat agar bermanfaat dalam jangka panjang,” ungkapnya.
Rasa terima kasih juga disampaikan oleh Ketua RW 13 Runiyus dan Ketua RT 03 Dai, yang menyebut perjuangan Buya Mulyadi telah memberi manfaat nyata bagi warga.
“Kami badunsanak jo Buya Mulyadi. Hubungan ini bukan baru sekarang, tapi sudah terjalin lama. Beliau amanah dan peduli dengan warga. Semoga ke depan semakin banyak manfaat yang bisa dirasakan masyarakat,” ujar Runiyus.
Acara silaturahmi siang itu ditutup dengan makan bersama di rumah salah satu warga, di tepi jalan yang kini tampak mulus dan terang. Suasana hangat dan penuh kekeluargaan menjadi bukti bahwa aspirasi yang diperjuangkan dengan niat tulus akan selalu bermuara pada kemaslahatan bersama. (*)